BI Dorong Santri Ikut Kembangkan Ekonomi Digital


Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan kuliah umum bertemakan Pengembangan Ekonomi Pesantren Melalui Ekonomi Digital. Seluruh pondok pesantren yang ada di Kalimantan Selatan, yakni sekitar 90 pesantren hadir dalam acara tersebut.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, inti dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan motivasi kepada para santri dan santriwati dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui jalur ekonomi digital.
"Ekonomi digital sendiri saat ini kian berkembang di Indonesia. Tidak hanya di level merchant sebagai penyedia barang dan jasa, namun juga penyediaan metode pembayaran yang kian memudahkan pengguna teknologi saat ini," ujar dia di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Kamis (129).
Dia menyatakan, pengguna telepon pintar saat ini sangat dimudahkan dengan keberadaan lembaga keuangan yang menyediakan jasa pembayaran secara real time berbasis aplikasi. Menurutnya, penggunaan QR Code atau pembayaran menggunakan ponsel saat ini lebih digandrungi masyarakat urban yang membuat pembayaran menggunakan kartu menjadi semakin tradisional.
"Oleh sebab itu, dengan adanya seminar ini para santri dan santriwati dapat memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk dapat melakukan kegiatan ekonomi yang bertumbuh. Hal ini tentunya akan membuat anggapan bahwa pendidikan pesantren adalah konvensional perlahan mulai pudar," sambungnya.
Rosmaya menuturkan, beberapa pesantren dapat memulai gebrakan pengembangan ekonomi melalui identifikasi komoditas strategis potensial yang dapat dikembangkan di masa mendatang. Setelah identifikasi, pondok pesantren kemudian dapat melakukan fokus pembinaan kepada pengembangan komoditas untuk dipasarkan baik melalui pangsa offline maupun online.
"Pemanfaatan pembayaran melalui berbagai pilihan metode pembayaran online pastinya akan menjadi pilihan dalam pembelian jarak jauh. Penjual tentunya dapat menjaring lebih banyak pembeli walau terbatas jarak antara penjual dan pembeli," jelas dia.
Demi menjaga nilai yang dianut oleh para santri dan santriwati, Rosmaya mengutarakan, kegiatan transaksi bisa dilakukan via bank syariah yang kini banyak berkembang di sektor perbankan nasional.
"Dalam konteks pesantren, pembayaran dapat dilakukan menggunakan bank-bank syariah yang telah menyediakan kemudahan tersebut. Pastinya, hal ini untuk menjaga transaksi digital yang dilakukan pesantren tetap bernafaskan syariah," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Share:

Recent Posts