Rincian Harga Emas Antam Kamis, 13 Januari 2021

 

 

Jakarta - 

Harga emas Antam hari ini naik Rp 8.000. Harga emas Antam dijual di level Rp 965.000/gram.

Demikian dikutip dari situs logam mulia laman perdagangan Antam butik Pulo Gadung, Rabu (13/1/2021).

Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam hari ini juga naik. Harga buyback naik Rp 10.000 per gram ke level Rp 849.000. Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga emas tersebut.

Harga emas Antam tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

Berikut rincian Harga emas Antam hari ini:

Emas batangan 1 gram Rp 965.000
Emas batangan 5 gram Rp 4.600.000
Emas batangan 10 gram Rp 9.154.000
Emas batangan 25 gram Rp 22.737.000
Emas batangan 50 gram Rp 45.395.000
Emas batangan 100 gram Rp 90.712.000
Emas batangan 250 gram Rp 226.515.000
Emas batangan 500 gram Rp 452.820.000
Emas batangan 1.000 gram Rp 905.600.000

Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5331737/rincian-harga-emas-antam-kamis-13-januari-2021?tag_from=wpm_nhl_4

Share:

Mau Tahu Rahasia Jualan Ikan Cupang Pasti Laris? Cek di Sini

 


Jakarta - 

Setiap pelaku usaha pasti senang jika barang dagangannya ludes diborong pembeli. Hal itu bisa saja terjadi oleh para pelaku usaha, namun hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Penghobi sekaligus pebisnis ikan cupang, Mirza Ghulam Ahmad membagikan tips bagaimana barang dagangan bisa diborong oleh para pembeli. Dia menyebut, salah satu caranya adalah menyiapkan dana promosi dengan besaran 3 kali lipat dari modal operasional.

Cara tersebut setidaknya sudah diterapkan dirinya dalam menjalankan bisnisnya, yaitu ikan hias cupang.

 produk yang dijual. Dia mencontohkan di dunia percupangan. Meski ikan hias cupang banyak jenisnya, maka disarankan untuk tetap fokus pada satu jenis ikan cupang saja.

"Jadi kta mau ikutin pasar atau pasar yang mengikuti kita. Ada teman saya yang fokusnya di cupang alam hias, ada juga yang cuma jual khusus warna merah. Ada orang yang mengikuti tren misalnya bluerim, semua bluerim, avatar semua avatar. Tapi teman-teman yang sudah punya brand mereka tidak akan pengaruh sama yang kaya gitu," katanya.

Tips selanjutnya adalah menguasai cara penjualan. Dia menjelaskan sebagai seorang pebisnis ikan cupang harus menguasai cara penjualan terlebih dahulu dibandingkan cara ternaknya.

"Karena ketika ikan banyak, kita bingung jualnya kemana. Kalau terbiasa menjual, apapun bisa jual," tegasnya.

Keputusan Mirza menjadi penghobi sekaligus pebisnis ikan cupang sangat tepat. Hingga saat ini booming koleksi ikan ikas masih terjadi di Indonesia. Puncaknya ketika awal pandemi COVID-19 tahun 2020.

Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5331778/mau-tahu-rahasia-jualan-ikan-cupang-pasti-laris-cek-di-sini?tag_from=wpm_nhl_2

Share:

Ketua Kadin Cerita Pengalaman Divaksin Covid-19 Pertama: Enak, Semangat, Nyaman

 


Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, memberikan kesannya pasca menerima penyuntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac perdana di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Januari 2021.

Pria yang hadir selaku perwakilan pengusaha ini menceritakan pengalamannya setelah disuntik vaksin Covid-19, yang menurutnya tidak terasa menyakitkan dan berdampak setelahnya.


"Alhamdulillah, yang dirasakan sekarang enak, semangat, nyaman, enggak ada keluhan apa-apa Alhamdulillah," ujar Rosan, Rabu (13/1/2021).

Dia kemudian menceritakan proses penyuntikan yang dimulai dengan pengecekan seperti tensi darah oleh tim dokter, untuk kemudian ditanyakan riwayat kesehatannya dan setelah itu kembali dicek persyaratan dan memulai vaksinasi.

"Enggak lebih dari 5 menit divaksinnya, Alhamdulillah, dan saya merasa segar-segar selalu," ungkap Rosan.

Rosan pun mengatakan, proses vaksinasi bukan berarti selesai begitu saja. Dia menyampaikan, penerima vaksin Covid-19 dari Sinovac tahap pertama ini akan kembali disuntik untuk yang kedua kali 14 hari setelahnya, tepatnya pada 27 Januari 2021.

"Dokumennya setelah 30 menit (pasca penyuntikan) baru nanti diambil lagi. Dan pada tanggal 27 (Januari 2021), 14 hari kemudian akan dilakukan vaksin kedua," pungkas Rosan.

Sumber : https://m.liputan6.com/bisnis/read/4456029/ketua-kadin-cerita-pengalaman-divaksin-covid-19-pertama-enak-semangat-nyaman

Share:

Rizal Ramli Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2019 Hanya 4,5 Persen


Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli, meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 4,5 Persen. Prediksi tersebut dengan mempertimbangkan seluruh faktor ekonomi makro yang terus menurun dalam beberapa waktu terakhir.
"Kami ingin mengatakan bahwa ekonomi Indonesia akan nyungsep, paling hanya 4,5 persen. Karena sampai sekarang pun baru 5,05 persen," ujar Rizal dalam acara diskusi di Kawasan Tebet, Jakarta, Senin (12).
Salah satu ekonomi makro yang terus menurun seperti current account defisit (CAD) merosot ke USD 8 miliar. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah jangan sampai kondisi ini membuat Indonesia harus mengalami krisis seperti 1997 dan 1998.
"Indikator makro menunjukkan makin merosot. Grafik CAD makin merosot sampai terakhir USD 8 miliar. Dulu juga terjadi 1998 kayak gini. Cuma seperti biasa pejabat kita kepedean sibuk bantah-bantah," jelasnya.
Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman tersebut menambahkan, pemerintah ke depan harus memperbaiki seluruh komponen ekonomi makro agar pertumbuhan semakin besar. Selain itu, dia juga meminta pemerintah tidak menjadikan ekonomi sebagai proyek.
"Saya ingin mengatakan bahwa ekonomi bukan proyek. Mohon maaf ekonomi bukan hanya itu, tapi indikator lain juga seperti daya beli, pekerjaan dan macam-macam. Kalau hanya proyek bisa jebol nanti," tandasnya.
Share:

BI Dorong Santri Ikut Kembangkan Ekonomi Digital


Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan kuliah umum bertemakan Pengembangan Ekonomi Pesantren Melalui Ekonomi Digital. Seluruh pondok pesantren yang ada di Kalimantan Selatan, yakni sekitar 90 pesantren hadir dalam acara tersebut.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, inti dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan motivasi kepada para santri dan santriwati dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui jalur ekonomi digital.
"Ekonomi digital sendiri saat ini kian berkembang di Indonesia. Tidak hanya di level merchant sebagai penyedia barang dan jasa, namun juga penyediaan metode pembayaran yang kian memudahkan pengguna teknologi saat ini," ujar dia di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada Kamis (129).
Dia menyatakan, pengguna telepon pintar saat ini sangat dimudahkan dengan keberadaan lembaga keuangan yang menyediakan jasa pembayaran secara real time berbasis aplikasi. Menurutnya, penggunaan QR Code atau pembayaran menggunakan ponsel saat ini lebih digandrungi masyarakat urban yang membuat pembayaran menggunakan kartu menjadi semakin tradisional.
"Oleh sebab itu, dengan adanya seminar ini para santri dan santriwati dapat memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk dapat melakukan kegiatan ekonomi yang bertumbuh. Hal ini tentunya akan membuat anggapan bahwa pendidikan pesantren adalah konvensional perlahan mulai pudar," sambungnya.
Rosmaya menuturkan, beberapa pesantren dapat memulai gebrakan pengembangan ekonomi melalui identifikasi komoditas strategis potensial yang dapat dikembangkan di masa mendatang. Setelah identifikasi, pondok pesantren kemudian dapat melakukan fokus pembinaan kepada pengembangan komoditas untuk dipasarkan baik melalui pangsa offline maupun online.
"Pemanfaatan pembayaran melalui berbagai pilihan metode pembayaran online pastinya akan menjadi pilihan dalam pembelian jarak jauh. Penjual tentunya dapat menjaring lebih banyak pembeli walau terbatas jarak antara penjual dan pembeli," jelas dia.
Demi menjaga nilai yang dianut oleh para santri dan santriwati, Rosmaya mengutarakan, kegiatan transaksi bisa dilakukan via bank syariah yang kini banyak berkembang di sektor perbankan nasional.
"Dalam konteks pesantren, pembayaran dapat dilakukan menggunakan bank-bank syariah yang telah menyediakan kemudahan tersebut. Pastinya, hal ini untuk menjaga transaksi digital yang dilakukan pesantren tetap bernafaskan syariah," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Share:

Anggota DPR Pertanyakan Upaya Pemerintah Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 2020


Pemerintah telah menetapkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 berada di kisaran 5,3 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2019 sebesar 5,2 persen.
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhammad Sarmudji mempertanyakan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut. Sebab dia menilai, konsumsi rumah tangga di 2020 tak semanis pada tahun ini.
Ini dikarenakan konsumsi rumah tangga di level masyarakat menengah ke bawah pada tahun ini masih banyak bergantung kepada kebijakan pemerintah. Seperti hal nya bantuan sosial (bansos) dan belanja pemilihan umum (Pemilu) Presiden 2019.
"Artinya kalau 2019 tidak ditopang bansos dan pemilu bisa jadi di bawah outlook 5 persen. Di 2020 kebijakan bansos akan berkurang dan tidak ada momentum pemilu," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (28/8).
Dengan kondisi tersebut, Anggota Fraksi Golkar ini khawatir tahun depan pemerintah tidak banyak memiliki momentum yang dapat mendorong angka konsumsi rumah tangga masyarakat kelas menengah ke bawah. "Memang masih ada pilkada serentak, tapi apakah akan menopang sama seperti pemilu?," katanya.
Sementara dari sisi konsumsi rumah tangga masyarakat kelas menengah ke atas, dia menilai tren pertumbuhannya tidak terlalu signifikan. Hal ini tercermin dengan stagnannya pertumbuhan di sektor properti.
"Artinya di kelas menengah ke atas ada problem konsumsi rumah tangga," katanya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen (year on year/yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen.
Share:

Pemangkasan Pertumbuhan Ekonomi Bank Dunia Tak Berpengaruh ke RI


 Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan terpengaruh sekalipun Bank Dunia telah memangkas pertumbuhan ekonomi global. Sebab, menurutnya pertumbuhan ekonomi nasional masih ditopang oleh konsumsi domestik.
"Sesungguhnya karakteristik perekonomian kita itu tidak bergantung pada global. Pertumbuhan ekonomi kita kontribusinya itu justru adalah dari konsumsi rumah tangga. Artinya itu domestik itu," kata Piter saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/6).
Piter menyebut selama ini terdapat dua faktor penyumbang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni konsumsi rumah tangga dan investasi. Di mana masing-masing keduanya telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan nasional.
"Sumbangan terbesar dari konsumsi rumah tangga ya kontribusinya di atas 50 persen. Kemudian sekitar 30-40 persen disumbang oleh investasi. Jadi kita itu sangat bergantung kepada domestik demand sebenernya, bukan global," katanya.
Di sisi lain, dengan potensi sumber daya yang melimpah Indonesia tidak perlu khawatir terhadap dampak dari pemangkasan pertumbuhan ekonomi global tersebut. Apalagi Indonesia juga telah memiliki pangsa pasar yang cukup bagus.
"Ini kalau kita gabungkan dengan dua kondisi ini kita sebenernya tidak perlu khawatir dengan perlambatan global," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Bank Dunia (World Bank) kembali merevisi target pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,6 persen. Angka tersebut turun 0,3 persen dari proyeksi semula sebesar 2,9 persen. 
Share:

Recent Posts